10 December 2006

Memilih Pengobatan Terbaik

Saat ini ada banyak sekali jenis pengobatan kanker. Dokter akan menjelaskan pada Anda prosedur pengobatan yang harus Anda tempuh. Kalau tidak, jangan segan menanyakannya. Berikut beberapa contoh pertanyaan yang bisa Anda tanyakan kepada dokter:

Ø Apa persisnya jenis kanker saya? Bagaimana kondisinya?
Ø Apa saja pengobatan yang memungkinkan?
Ø Apa sisi posisif pengobatan tersebut?
Ø Apa sisi negatifnya?
Ø Pengobatan apa yang Anda sarankan? Mengapa itu, bukan yang lain?
Ø Apa yang akan saya rasakan selama pengobatan itu?
Ø Apakah ada efek sampingnya?
Ø Upaya apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek samping tersebut?
Ø Apa yang boleh atau tidak boleh saya lakukan?

Selain pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas sudah pasti Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan Anda sendiri. Apa pun yang ingin Anda ketahui, tanyakan. Dan apa pun yang Anda rasakan, kemukakan, karena bisa jadi akan mempengaruhi keputusan dokter. Terlebih kalau menyangkut masalah kesehatan yang selama ini rutin Anda alami, kelainan, kebiasaan tertentu, dan sebagainya.

Berikut adalah berbagai pilihan pengobatan untuk kanker. Untuk keterangan yang lebih jelas Anda bisa menanyakannya kepada dokter Anda.

1. Operasi/Pembedahan
Pembedahan merupakan prosedur pengobatan kanker yang paling tua, dan paling besar kemungkinannya untuk sembuh, khususnya untuk jenis kanker tertentu yang belum menyebar ke bagian tubuh lain . Kemajuan di bidang pembedahan telah memungkinkan tindakan operasi dengan luka dan efek seminimal mungkin (bahkan ada yang tanpa luka sama sekali), sehingga sesudahnya Anda bisa kembali beraktivitas seperti semula.

2. Kemoterapi
Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak tahun 1950-an. Diberikan sebelum operasi untuk memperkecil ukuran kanker yang akan dioperasi, atau sesudah operasi untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker. Kadang dikombinasi dengan terapi radiasi, kadang tidak.

Obat penghancur sel kanker ini diberikan dalam tablet/pil, suntikan, atau infus. Jadwal pemberiannya ada yang setiap hari, seminggu sekali, atau bahkan sebulan sekali. Berapa lama Anda akan menjalani kemoterapi dan ada efek sampingnya atau tidak, tergantung jenis kanker Anda dan jenis kemoterapinya.

3. Radiasi
Untuk beberapa jenis kanker seperti kanker di daerah leher dan kepala, kelenjar, paru-paru, dan penyakit Hodgkin, radiasi merupakan pilihan pengobatan yang paling utama. Tetapi radiasi juga biasa diberikan pada kanker-kanker jenis lain, baik sebagai terapi tunggal maupun terapi kombinasi dengan pembedahan maupun kemoterapi.

Terapi yang efeknya bersifat lokal ini diberikan secara eksternal atau secara internal. Secara eksternal menggunakan alat tertentu untuk menembakkan gelombang radioaktif ke arah sel-sel kanker (“disinar”), sedang internal dalam bentuk implant radioaktif yang disisipkan di area kanker, atau berupa obat telan/suntik.

4. Immunoterapi
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan jenis pengobatan kanker yang relatif baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya penyembuhan kanker secara total.

Tidak beda dengan imunisasi pada umumnya, immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh guna melawan sel-sel kanker. Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktif (vaksin kanker), pasif, dan terapi adjuvan. Di Indonesia immunoterapi kadang diberikan bersama-sama dengan jenis pengobatan lain untuk mendapatkan hasil lebih optimal, tetapi tidak selalu. Sampaikan kepada dokter kalau Anda menginginkannya.

5. Terapi Gen
Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara: (1) mengganti gen yang rusak atau hilang, (2) menghentikan kerja gen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan sel kanker, (3) menambahkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun radioterapi, dan (4) menghentikan kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga sel-sel kankernya mati.

Pada saat ini terapi gen belum dipergunakan secara umum, tetapi berbagai ujicoba klinis telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Penggunaannya secara luas hanya soal waktu saja.

6. Pengobatan Alternatif
Pada dasarnya yang disebut “pengobatan alternatif” dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis pengobatan di atas, tetapi kurangnya riset medis yang memadai menyebabkan pengobatan yang pada umumnya merupakan pengobatan tradisional ini kurang diakui kalangan kedokteran, karenanya hanya disebut sebagai “alternatif”. Tentang pengobatan ini akan kita bahas tersendiri.

Nah, sebaiknya Anda mendiskusikan apa pengobatan yang paling tepat dengan dokter Anda, dan mulailah segera. Semakin cepat Anda memulainya, semakin baik hasilnya :)

TIPS:
Kalau ingin mencoba cara pengobatan yang paling mutakhir, Anda bisa bergabung dengan “clinical trials” di lembaga-lembaga riset, tetapi sayang kebanyakan berada di luar negeri.

Berbicara Kepada Anak-anak

Mengatakan bahwa Anda menderita kanker kepada anak yang masih remaja atau bahkan kanak-kanak adalah tantangan tersendiri. Banyak orang lebih suka merahasiakan keadaannya pada anak-anaknya. Ada semacam perasaan “tidak tega” atau “kasihan”, atau mungkin justru tidak siap menghadapi reaksi mereka.

Tetapi menurut saya kanker tidak bisa dirahasiakan, karena akan banyak perubahan yang terjadi dalam keluarga Anda selama proses pengobatan. Misalnya, Anda akan sering meninggalkan mereka untuk menjalani pemeriksaan laboratorium, pengobatan di rumah sakit; atau sebaliknya mereka akan melihat Anda di rumah meminum obat dalam jangka waktu lama, dan banyak sanak-saudara maupun tamu lain yang berkunjung menengok Anda.

Jika anak-anak mengetahui kondisi Anda dari orang lain, atau secara tidak sengaja mendengar pembicaraan Anda, mereka akan menebak-nebak mengapa tidak diberi tahu. Mereka menangkap adanya situasi yang mengkhawatirkan, dan akan menjadi sangat khawatir atau takut karenanya. Bisa jadi hal ini malah akan membuat mereka kehilangan kepercayaan kepada Anda!

Jadi sebaiknya mereka diberitahu secara langsung. Reaksi mereka akan tergantung pada bagaimana sikap Anda. Kalau mereka melihat orang tuanya tenang, mereka pun beranggapan situasinya terkendali dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

1. Ajaklah seseorang menemani ketika Anda berbicara kepada anak-anak. Bisa pasangan Anda, orangtua, kerabat, atau sahabat keluarga yang bisa membantu Anda menjelaskan situasinya.

2. Betapapun galau hati Anda, bersikaplah tenang dan terkendali. Syukur kalau Anda malah bisa sedikit bercanda.

3. Bicaralah jujur dengan bahasa yang mereka mengerti. Yang perlu mereka ketahui adalah apa nama penyakit Anda, bagian mana tubuh Anda yang terserang, bagaimana cara pengobatannya, dan apakah pengaruhnya kepada kehidupan keseharian anak-anak. Yakinkan bahwa walaupun mungkin akan ada sedikit perubahan dalam rutinitas harian, mereka tetap diperhatikan, segala kebutuhan mereka tetap tercukupi (secara fisik maupun kejiwaan), dan Anda tetap menyayangi mereka.

4. Untuk anak-anak di bawah umur 8 tahun, informasi di atas sudah cukup. Tetapi kadang diam-diam mereka bertanya-tanya dalam hati, apakah perbuatannya kemarin yang menyebabkan orang tuanya sakit kanker? Ataukah kenakalannya minggu lalu? Mereka merasa bersalah. Jadi walaupun mereka tidak menanyakannya, tegaskanlah bahwa keadaan ini bukan karena salah mereka.

Kadang mereka juga khawatir kalau diri mereka atau anggota keluarga yang lain akan ketularan. Anda bisa menjelaskan bahwa kanker bukan penyakit menular.

5. Anak-anak yang lebih besar mungkin akan bertanya lebih jauh. Jawablah pertanyaannya dengan jujur sebatas daya nalar dan emosional mereka. Kalau mereka bertanya tentang kematian, misalnya, Anda bisa menjawabnya, “Ada 100 lebih jenis kanker yang bisa menyerang manusia. Tidak semuanya menyebabkan kematian. Dokter bilang penyakit mama/papa bisa disembuhkan. Mama/papa mempercayainya, sebaiknya kalian juga, okay?”

Atau kalau keadaannya memang sudah terlalu parah, akan bijaksana kalau Anda menjawabnya begini, “Memang ada orang yang meninggal karena kanker, tetapi umur manusia adalah rahasia Tuhan. Yang pasti mama/papa akan berusaha maksimal untuk sembuh, dan dokter juga berjanji memberikan pengobatan yang terbaik.”

Seulas senyum dan belaian Anda akan sangat berarti untuk membuatnya lebih tenang.

Tiap anak akan memberikan reaksi yang berbeda atas informasi Anda, tergantung pembawaannya, kedekatan hatinya dengan Anda, dan kandungan informasi yang Anda berikan.

Kebanyakan anak tidak mampu mengatakan apa yang mereka rasakan. Tetapi Anda bisa mendeteksinya dari perilaku mereka. Kalau mereka tidak menunjukkan perubahan perilaku, berarti informasi Anda dapat mereka terima dengan baik tanpa pengaruh yang berarti pada kondisi psikis mereka.

Sedang kalau mereka menjadi lebih pendiam dari biasanya, atau sebaliknya lebih cerewet, lebih sering bertengkar dengan saudaranya, menunjukkan perubahan pola makan (lebih sering atau sebaliknya tidak mau makan), perubahan pola tidur, atau nilai ulangannya cenderung lebih jelek, berarti anak-anak Anda merasa tertekan.

Ajaklah mereka bicara untuk membantu mengekspresikan perasaan mereka, dengan begitu Anda pun bisa membantu memecahkan masalah mereka. Paling tidak buatlah mereka merasa lebih nyaman dengan sedikit perhatian lebih, menemani mereka menonton acara TV kesukaannya, menawarkan kebebasan memilih apa yang mereka sukai, misal menu makan siang, pakaian apa yang akan dikenakan, dan sebagainya.

Hal-hal kecil seperti ini bisa berarti sangat besar bagi mereka, dan bagi Anda juga tentunya.

Okay, salah satu masalah tersulit sudah terpecahkan. Sekarang Anda harus bersiap-siap untuk memulai pengobatan.

Jadi Anda Menderita Kanker?

Saat pertama kali mendengarnya, pasti Anda sekeluarga sangat terpukul, cemas, dan takut. Itu sangat wajar. Saya pun pernah mengalaminya, bahkan berkali-kali. Saat dokter mengatakan ibu saya menderita kanker hati stadium IV. Saat mendengar nenek saya menderita kanker paru-paru. Saat kakek saya menderita kanker nasofaring. Saat ibu mertua saya menderita kanker usus besar.

Sungguh hari-hari panjang yang penuh kegelisahan!

Kata “kanker” bagaikan palu godam yang memukul kita sampai nyaris hancur tak bersisa. Seperti kiamat rasanya. Tetapi tidak. Diagnosa kanker bukan akhir segalanya. Justru itu adalah sebuah awal. Awal perjuangan dan perlawanan kita terhadap kanker.

Tidak seperti 10 atau 20 tahun yang lalu, saat ini dunia kedokteran telah mengalami kemajuan sangat pesat. Walaupun prosedur pengobatan kanker sekilas tampak sama dari tahun ke tahun, berbagai teknik pengobatan baru terus ditemukan, berbagai obat-obat baru yang lebih efektif terus dikembangkan, dan berbagai sarana pendeteksi bekerja semakin canggih sehingga bisa mendeteksi kanker lebih dini dan lebih teliti.

Tidak mengherankan kalau para periset berani mencanangkan pada tahun 2015 kanker bisa disembuhkan secara total seperti halnya flu atau diare :)

Jadi, hal pertama yang harus Anda lakukan kalau didiagnosa menderita kanker adalah bangkit dari rasa terpukul, cemas, dan takut itu. Akan sangat membantu kalau Anda bisa bicara dengan seseorang. Keluarga, sahabat, kerabat, atau mantan penderita kanker yang telah sembuh, biasanya otomatis memberikan dukungan ketika tahu Anda menderita kanker. Inilah enaknya jadi orang Indonesia yang rasa kebersamaannya masih sangat kuat.

Saat ini di berbagai rumah sakit rumah sakit besar di Indonesia seperti RS Dr. Soetomo Surabaya atau RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta telah disediakan klinik khusus kanker. Di sana ada kelompok relawan yang bekerja sukarela mendampingi Anda selama dirawat di rumah sakit, bahkan bersedia datang ke rumah Anda. Mereka ini biasanya mantan penderita kanker yang telah sembuh, jadi tahu persis apa yang Anda rasakan dan apa yang Anda butuhkan.

Selain itu, Anda bisa bergabung dengan berbagai komunitas kanker di internet. Ada banyak sekali forum atau milis khusus kanker, sebagian bahkan merupakan komunitas khusus penderita kanker jenis tertentu. Di sana Anda bisa bertukar pikiran dengan orang-orang yang mengalami situasi yang sama dengan Anda –jadi lebih bisa memahami Anda–, sekedar curhat, atau belajar dari pengalaman orang lain.

Tips:
Tetaplah tenang, berdoa, dan berusaha. Percayalah pada saya, bahwa Tuhan Maha Menyayangi Anda, dan semua situasi yang menimpa Anda pasti mengandung hikmah baik yang akan Anda syukuri kemudian.

08 October 2006

Adenocarcinoma

Ini cerita tentang upaya ibu mertuaku memerangi penyakit kankernya. Beliau divonis menderita kanker kolon dua setengah tahun yang lalu. Sudah stadium tiga. Dokter menyarankan operasi pengangkatan. Tapi keluarga tidak setuju. Maka ibu pun berpetualang dari satu jenis pengobatan ke jenis pengobatan lain.

Mula-mula ibu minum ramuan yang diberikan Dr. Cipto, Solo (ahli penyakit dalam dan ahli ramuan). Ramuan berupa berbagai kapsul itu --diminum tiga kali sehari, kadang sekali telan 14 biji-- itu harus diminum selama enam bulan. Kenyang deh, menelan kapsul! Ditambah dengan aneka pantangan yang sangat banyak macamnya, selama minum obat itu ibu jadi kehilangan selera makan dan mulutnya sangat kering. Tapi ibu "lulus" minum ramuan itu selama enam bulan, bahkan tujuh bulan. Sebulan sekitar tujuh juta rupiah, bo! Hasilnya? Hmm... belum kelihatan.

Lalu ibu mencoba ramuan Dayang Sumbi dari Mojokerto. Harganya jauhhh... lebih murah. Konon, pada awal-awal minum ramuan ini ibu merasa lebih enak. Beraknya --maaf-- jarang mengandung darah. Tapi berhubung jamunya sangat kental dan lintreg-lintreg, lama-lama ibu merasa eneg. So, berhentilah dari minum jamu ini.

Lantas ada yang merekomendasikan pengobatan sinshe. Menurut sinshe itu, ibu harus minum ramuannya selama dua bulan, dijamin sembuh! Harga ramuannya sebungkus (untuk sehari) seratus ribu rupiah. Dibeli juga, namanya pengin sembuh! Tiap hari minum jamu. Dua bulan lewat... dn tidak ada tanda-tanda penyakit ibu berkurang. Sinshe itu menganjurkan perpanjangan waktu (heee... memangnya main bola?) satu bulan. Tapi ibu tidak mau. Merasa diakali.

Oh ya, selama itu ibu juga minum jamu-jamu rebusan sendiri seperti mahkota dewa, kunyit putih, dan macam-macam jamu jawa lainnya.

Yang lucu, pernah ada yang menyarankan "operasi tanpa pisau". Lokasinya nun di pelosok dusun di kawasan Balongpanggang, Gresik. Operasi itu harus dijalankan pada hari yang ditentukan, sarana yang dibawa pun kembang dan kemenyan. Namanya juga orang panik --siapa orangnya yang tidak panik berhadapan dengan kanker stadium lanjut-- didatangi juga "dokter" itu. Dengan mata yang ditutup kain merah, teriring asap kemenyan yang mengepul, dengan keris kecil dan beras kuning ditutup daun pisang ditumpangkan di pusar, pada ibu dibacakan jampi-jampi. Sebentar kemudian "operasi"-pun selesai, dan di atas daun pisang itu ada segumpal daging dan lemak yang dikatakan sel kanker ibu. Dibanding tarif medis, tarif "operasi ajaib" itu sangat murah. Hanya setengah juta rupiah. Hah?

Tapi sesudah itu kondisi ibu malah tambah parah. Sekitar tiga bulan ibu tidak bisa berak! Kebayang tidak? Setiap kali ke WC, yang keluar hanya darah dan lendir. Sakitnya tak tertahankan.

Maka ibu pun menyerah. Kembali ke rumah sakit. Kali ini di Surabaya. RS Haji. Dan tak ada lagi pilihan lain. Seluruh sel kankernya diangkat. Rectumnya diangkat dan dijahit sekalian. Tak terhindarkan lagi, ibu harus pakai colostomy bag seumur hidup. Dalam catatan patologi anatominya tertulis: adenocarcinoma grade II, Duke's C, T1N3Mx, Ca rectum stage III B.

Selesai? Belum.

Sesudah operasi kondisi ibu jelek. Maklum sudah tua. 66 tahun. Susah makan. Depresi pula. Dan banyak bintik-bintik granulasi yang terus-menerus tumbuh di sekitar stoma-nya. Maka rencana kemoterapi pun tertunda-tunda. Dan dalam pemeriksaan USG tiga minggu sesudah operasi Mile's procedure itu, ketahuanlah sel-sel kanker ibu ternyata sudah bermetastase ke liver. Stadium IV. My God! Maka ibu pun dirujuk ke RS Dr. Soetomo.... (bersambung)

30 September 2006

Tentang Kanker

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.

Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya.

Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. (Dari Wikipedia Indonesia)

Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri.
Perbesar
Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri.